Kamis, 25 Desember 2008

Asap Cair sebagai hasil sanpingan gasifikasi biomasa.






Biomasa dapat dikonversi untuk energy melalui beberapa cara antara lain pembakaran langsung (burning), pengarangan dan pemadatan (carbonasi and briketing) atau dengan technology gasifikasi. Untuk keperluan energy panas gas hasil reactor gasifikasi sudah layak dan bias langsung digunakan, sedangkan untuk kegunaan tertentu (gas engine) gas tersebut harus dibersihkan dari kandungan kandungan yang tidak diinginkan (partikel padatan maupun tar) dan didinginkan (cooling and clean up).Berbagai cara diperkenalkan untuk proses gas cleanup dan yang palin banyak diterapkan adalah dengan cyclone dust colektor (pemisah partikel padat) diikuti dengan water scruber( pendingin dan pemisah tar) dengan konsekwensi air buangan tercampur tar dan phenol , terapan yang kami coba lakukan adalah dengan cyclone dust colektor (pemisah partikel padat) diikuti dengan gas heat exchanger (penukar panas) sebagai pendingin dan pengkondensasian sisa uap air yang terkandung dalam gas sekaligus sebagai upaya tar removal, sehingga air hanya digunakan sebagai penangkap panas dan dikeluarkan lagi tanpa tercampur dengan tar yang pasti diikuti unsure phenol yang merugikan lingkungan.

System ini akan menghasilkan produk utama
Gas (synthetic gas/producer gas) dengan temperature 38 sd 40 celsius yang sudah relative bersih dan dapat digunakan untuk gas engine.
Produk sampingan yang dihasillkan
1.Asap cair (liquid smoke) dengan karakter sesuai dengan feedstocknya, yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet makanan, pestisida organic dan lain lain tergantung dari nfedstock yang dipakai.
2.Arang (charcoal) dengan berbagai kegunaan misalnya apabila feedstock yang digunakan tempurung kelapa atau tongkol jagung akan dihasilkan arang (untuk membakar sate dll) sedangkan apabila digunakan sekam padi arangnya dapat digunakan sebagai organic fertilizer (pupuk organic dengan kalium app1% dan bo > 50%).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar