(MOHON MAAF KAMI TIDAK / BUKAN MENJUAL MESIN PENGERING PADI)
Selalu panen raya padi jatuh pada musim hujan, tidak hanya padi jagung juga panen pada awal musim hujan, biaya pengeringan menjadi mahal meskipun hanya dengan penjemuran matahari, dimusim hujan waktu pengeringan bervariasi 4 sd 5 hari yang berarti upah pengeringan membengkak dan juga mengganggu perputaran modal, akibatnya harga gabah di tingkat petani turun dan diikuti dengan mundurnya waktu pembayaran, mesin pengering tower model LSU hanya bisa dijangkau pengusaha besar dank arena hamper semua didesign dengan bahan bakar minyak berakibat mesin mesin tersebut menjadi monumental.
Rancangan mesin pengering butiran hasil pertanian model bed/box drier barangkali sebagai salah satu alternative solusi, dengan harga yang reasonable dan dapat dijangkau, menggunakan bahan baku local yang juga dapat dibuat petani sendiri dan biaya operasi sangat murah karena menggunakan sekam padi dengan terapan gasifikasi sebagai sumber pemanasan ditambah kebutukan listrik 350 sd 400 watt untuk blower pengehembus udara.
Mesin pengring ini layak disebut econodrier, dengan harga dalam kisaran Rp 25 sd 35 juta (kalau mau membuat sendiri) petani, pengusaha gilingan gabah akan mendapatkan keuntungan dan kepastian kerja.