Problem Teknis Gasifier
Satu saat empat tahun lalu saya browsing tentang biomass gasifier disertai foto foto yang menarik dengan warna cat bagian luar reactor yang selalu terlihat mulus, dengan cyclone ukuran kecil, dengan piping yang kecil dan panjang dengan pipa burner melingkar diameter 1” dan dengan banyak lubang nozzle sehingga nyala yang ditimbulkan berupa lingkaran lingkaran warna biru yang indah dll.
Berangkat dari hal hal tersebut diatas dengan berbagai referensi telah saya coba buat berbagai model gasifier dari alir atas, alir bawah, alir samping dengan system kontinu maupun dengan system diskontinu dan pada akhirnya saya simpulkan bahwa “its okey” apabila kita hanya mau mendemonstrasikan bahwa dari dry solid biomas dapat dikonversi menjadi syntetic gas dengan proses pembakaran dengan oxygen terbatas dengan waktu hanya beberapa jam perhari, masalah masalah akan timbul pada saat unit dioperasikan secara komersial, untuk waktu yang lama dan terus menerus dengan berbagai keheteroginan feedstock.
Saya hanya mengharap jangan lagi ada yang terjebak oleh indahnya system yang terexpose di dunia maya yang cenderung hanya menonjolkan sisi sisi positipnya dan agak kurang informasi mengenai berbagai kemungkinan kemungkinan hambatan teknis yang akan terjadi.
Pengerakan dan korosi system distribusi.
Gas bakar atau gas syntetik yang mengalir dari reactor mengandung uap tercampur tar yang berasal dari moisture content feedstock yang digunakan (kenampakan visual seperti asap yang lembab) dan selalu terkontaminasi dengan partikkel padat baik berupa debu yang sangat halus sampai yang cukup kasar, aliran gas melalui system distribusi (dust cyclone saluran pipa dll) mengakibatkan gas panas didalam system bersentuhan dengan udara luar, perbedaan temperature antara udara luar dengan gas bakar mengakibatkan terjadi pengembunan didalam system distribusi , pengembunan ini diikuti dengan menempelnya sebagian besar partikel padat sehingga terbentuk deposit yang menempel pada permukaan system distribusi, kecepatan terbentuknya deposit sangat tergantung dari kandungan air asal feed stock, densitas dan besaran partikel feed stock ,kecepatan alir , system gasifier dan temperature synthetic gas.
Gas bakar atau gas synthetic (mengandung uap air bercampur dengan tar pada temperature diatas 300 C dll) sentuhan dan singgungan dengan system distribusi (dinding dinding cyclone , condenser sd pipa burner) seperti yang tersebut diatas selain terjadinya penempelan kerak partikel padat bersama dengan kandungan tarnya dan bersifat sangat korosif.
Kerak dan pengikisan akibat korosi
Kapan terjadi pengerakan dan korosi.Upaya mengeliminasi.
1.System distribusi idealnya dibuat dari material yang mempunyai ketahanan panas dan korosi yang cukup baik misalnya dibuat dari Stainless steel SUS 304 atau apabila dari karbon steel dilapis dengan lapisan castable 3 cm.
2.Dalam perencanaan system distribusi harus sudah dilengkapi dengan system control yang memudahkan pembuangan lapisan kerak yang terjadi di seluruh system distribusi. Dengan melengkapi beberapa bagian yang mudah dibuka dan ditutup untuk operasi pembersihan.
3.Mencegah semaximal mungkin terjadinya pengembunan dengan melapisi bagian luar system distribusi dengan heat insulation sehingga terhindari pengembunan akibat adanya perbedaan temperature. Insulation dapat dibuat dari glass wool dengan densitas yang cukup tinggi dengan ketebalan 1” atau dengan lapisan tradisional yang sejak dulu digunakan yaitu lapisan serat dicampur dengan kapu tohor dan kotoran sapi/ kerbau dengan ketebalan beberapa cm. Hal ini juga akan memberikan dampak positip dimana pada saat gas dilewatkan system penukar panas temperature gas masih relative sama dengan temperature gas waktu keluar reactor dan akan terjadi pengembunan yang diikuti dengan pengurangan tar secara optimal.
4.Diupayakan menggunakan saluran saluran distribusi dengan ukuran yang tidak terlalu kecil untuk memperpanjang cyclus operasi dari pembersihan kerak ke pemberishan kerak berikutnya, upayakan system tidak terlalu panjang, gas piping sytem yang panjang masih layak apabila gas bakar yang dialirkan sudah melalui proses condensasi sehingga gas bakar sudah relative keriang karena sebagian besar berikut tarnya sudah diembunkan menjadi asap cair.
4.Upaya sederhana mengeliminasi pengembunan gas bakar sebenarnya dapat dilakukan dengan penyemprotan air melalui water scrubber, tetapi hal ini berdampak negative karena buangan water scrubber pasti akan terhambur ke lingkungan dan menjadi pencemar berbahaya karena kandungan phenol dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar